Gambar Garuda Pancasila
Gambar Garuda Pancasila

Arti dan Makna Gambar Garuda Pancasila

167 View

Gambar Garuda Pancasila – Garuda Pancasila ialah lambang negara Indonesia yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika. Lambang negara Indonesia ini mempunyai bentuk burung Garuda dengan kepala yang menoleh ke sebelah kanan, memiliki perisai yang bentuknya mirip jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika sendiri mempunyai arti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” tertulis pada pita putih dan dicengkeram erat oleh Garuda.

Untuk diketahui, Lambang Garuda ini dirancang oleh Panitia Lencana Negara yang diketuai oleh Sultan Hamid II berasal dari Pontianak. Lalu disempurnakan lagi oleh Presiden Soekarno sebelum diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada acara Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat pada tanggal 11 Februari 1950.

Arti Gambar Garuda Pancasila dan Penjelasannya

Garuda Pancasila sendiri terdiri dari 3 komponen utama, yaitu: Burung Garuda, Perisai dan Pita putih.

1. Burung Garuda

Burung Garuda ialah burung mistis yang diambil dari Mitologi Hindu yang berasal dari India lalu berkembang di Indonesia sekitar abad ke-6. Burung Garuda itu sendiri merupakan lambang dari kekuatan, sementara warna emas yang dikandungnya merupakan lambang dari kejayaan atau kemegahan.

Pada burung garuda terdapat :

Jumlah masing-masing sayap bulunya berjumlah 17 yang mempunyai makna, tanggal kemerdakaan negara kita yakni tanggal 17.

Terkait:   Coba Sebutkan 10 Contoh Hewan Mollusca

Bulu ekor memiliki jumlah 8 yang melambangkan bulan kemerdekaan negara kita bulan Agustus yang merupakan bulan ke-8.

Bulu-bulu di pangkal ekor atau perisai berjumlah 19 helai dan di lehernya berjumlah 45 helai.Sehingga kesemua jumlah bulu yang ada di setiap bagiannya melambangkan tanggal kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945.

Kepala Burung Garuda yang menoleh ke kanan mungkin karena pemikiran orang zaman dahlu yang ingin Indonesia menjadi negara yang benar dan bermaksud agar Indonesia tidak menempuh jalan yang salah. Dan anggapan bahwa arah ke kanan adalah arah yang baik lah yang membuat kepala Garuda dibuat menghadap ke kanan. Biasanya banyak anggapan yang mengatakan bahwa jalan yang benar itu dilambangkan dengan arah kanan, makanya kepala garuda Indonesia selalu mengarah ke kanan.

Sayap yang membentang adalah siap terbang ke angkasa. Burung Garuda dengan sayap yang mengembang siap terbang ke angkasa, melambangkan dinamika dan semangat untuk menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara

2. Perisai

Perisai yang ada merupakan lambang dari pertahanan Indonesia. Di perisai itu terkandung 5 buah simbol dimana setiap simbol merupakan lambang dari sila-sila dasar negara Pancasila.

Simbol Bintang Bersudut Lima

Bagian tengah terdapat simbol bintang bersudut lima yang melambangkan sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa. Lambang bintang dimaksudkan sebagai sebuah cahaya, seperti layaknya Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia. Sedangkan latar berwarna hitam melambangkan warna alam atau warna asli, yang menunjukkan bahwa Tuhan bukanlah sekedar rekaan manusia, tetapi sumber dari segalanya dan telah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.

Terkait:   Berapa Luas Wilayah Indonesia?
Simbol Rantai

Di bagian kanan bawah terdapat rantai yang melambangkan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkait membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.

Pohon Beringin

Di bagian kanan atas terdapat gambar pohon beringin yang melambangkan sila ketiga, Persatuan Indonesia. Pohon beringin digunakan karena pohon beringin merupakan pohon yang besar di mana banyak orang bisa berteduh di bawahnya, seperti halnya semua rakyat Indonesia bisa ” berteduh ” di bawah naungan negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke mana-mana, namun tetap berasal dari satu pohon yang sama, seperti halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.

Kepala Banteng

Kemudian, di sebelah kiri atas terdapat gambar kepala banteng yang melambangkan sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan. Lambang banteng digunakan karena banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.

Padi dan Kapas

Dan di sebelah kiri bawah terdapat padi dan kapas yang melambangkan sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas digunakan karena merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuan utama bagi sila kelima ini.

Terkait:   Apakah Bentuk Negara Myanmar

Ditengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu negara tropis yang di lintasi garis khatulistiwa yang membentang dari timur ke barat.

Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaa Indonesia “Merah-Putih”. Merah berarti berani dan putih berarti suci. Sedangkan bagian tengahnya berwarna dasar hitam berarti warna alam atau warna asli.

3. Pita Putih

Di bagian bawah gambar Garuda Pancasila, terdapat juga pita putih yang tercengkeram erat dengan tulisan ” BHINNEKA TUNGGAL IKA ” yang ditulis dengan huruf latin. Ini merupakan semboyan negara Indonesia.

Kata “Bhineka” berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, Kata “Tunggal” berarti satu, dan Kata “Ika” berarti itu. Perkataan bhinneka tunggal ika merupakan kata dalam Bahasa Jawa Kuno yang berarti ” berbeda-beda tetapi tetap satu jua “.

Kalimat ini diambil dari Kakimpoi Sutasoma karangan Mpu Tantular, seorang pujangga dari Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Perkataan itu menggambarkan persatuan dan kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai pulau, ras, suku, bangsa, adat, kebudayaan, bahasa, serta agama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *