Monumen supersemar
Monumen supersemar/foto: kompas

Pakai Twibbon Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, Tunjukkan Indonesiamu!

79 View

Twibbon Serangan Umum 1 Maret 1949 – Pada Hari ini tepatnya 73 tahun yang lalu, atau tepatnya tanggal 1 Maret 1949, terjadi serangan serentak yang masif di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, peristiwa ini kemudian dikenal dengan Serangan Umum 1 Maret 1949.

Pada saat itu, Yogyakarta merupakan ibu kota NKRI.

Belum lama ini, Presiden Joko Widodo menetapkan tanggal 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.

Ketetapan ini tertulis dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 mengenai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.

Ketetapan tersebut berbunyi “Menetapkan tanggal 1 Maret sebagai Hari Kedaulatan Negara,” bunyi Keppres Nomor 2 Tahun 2022 seperti dilansir dari setkab.go.id, hari Minggu (27/2/2022).

Untuk memperingati peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 tersebut, dibawah ini ialah sejumlah twibbon yang dapat digunakan untuk ikut meramaikan dan mengenang peristiwa bersejarah tersebut.

Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949

  1. Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949 
  2. Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949
  3. Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949
  4. Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949
  5. Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949
  6. Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949
  7. Link twibbon Serangan Umum 1 Maret 1949
  8. Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949
  9. Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949
  10. Link twibbon serangan umum 1 Maret 1949
Terkait:   Program Kartu Prakerja 2023, Ini Skema dan Caranya

Balasan Agresi Militer II Belanda

Seperti bersumber dari laman kemdikbud.go.id, Serangan Umum 1 Maret 1949 ialah sebuah balasan atas Agresi Militer II Belanda yang menargetkan Yogyakarta sebagai sasaran utamanya. Kota Yogyakarta saat itu merupakan Ibu kota Indonesia karena situasi di Jakarta sedang tidak aman setelah diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal itu, situasi Yogyakarta sebagai ibu kota negara sangat mencekam karena Agresi Militer Belanda.

Keadaan tersebut menjadi parah karena propaganda Belanda yang memberitakan jika tentara Indonesia sudah tidak ada lagi. Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX sebagai Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada saat itu mengirimkan surat kepada Letnan Jenderal Soedirman untuk mengijinkan diadakannya serangan mendadak.

Jenderal Sudirman langsung menyetujuinya kemudian meminta Sri Sultan HB IX untuk melakukuan koordinasi dengan Letkol Soeharto yang pada masa itu masih menjabat sebagai Komandan Brigade 10/Wehrkreise III.

Setelah dilakukan perencanaan dengan seksama, tepat pada tanggal 1 Maret 1949 pagi harinya, serangan secara masif dan serentak dilakukan di seluruh daerah Yogyakarta dan sekitarnya.

Serangan ini difokuskan pada wilayah Yogyakarta. Pagi harinya sekitar jam 06.00 WIB, yaitu saat sirene dibunyikan, serangan langsung dilakukan ke segala sudut kota. Pada peristiwa bersejarah penyerangan ini, Letkol Soeharto melakukan pimpinan langsung pasukan dari sektor Barat sampai ke batas Malioboro.

Baca Juga:

Agenda Dies Natalis UIN Walisongo, Berziarah Ke Makam Raja Mataram dan Pendiri Muhammadiyah

 

Terkait:   Punya Asuransi Tapi Klaim Ditolak? Ini 6 Alasannya

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *