Mengapa Harga Mobil Listrik Bekas Turun dengan Cepat

Harga Mobil Listrik Bekas

Mengapa Harga Mobil Listrik Bekas Turun – Pasar kendaraan listrik (EV) di Indonesia memang terus berkembang, menawarkan biaya operasional yang rendah, bebas ganjil genap, hingga insentif pajak. Namun, pertumbuhan ini ternyata belum membuat pasar mobil listrik bekas ikut menggeliat. Bahkan, harga mobil listrik bekas justru mengalami penurunan yang cukup tajam.

Penurunan Harga Mobil Listrik Bekas yang Cukup Signifikan

Beberapa model EV bekas mengalami depresiasi besar—bahkan hingga belasan juta rupiah per bulan. Salah satu contoh paling mencolok adalah Wuling Air EV. Jika dulu varian tertingginya dapat menyentuh angka Rp 400 jutaan, kini model Long Range bisa ditemukan hanya sekitar Rp 169 juta. Dalam satu bulan saja, penurunan harganya bisa mencapai Rp 10–15 juta.

Apa Penyebab Harga Mobil Listrik Bekas Anjlok?

Penurunan ini bukan disebabkan satu faktor saja, melainkan gabungan dari beberapa hal:

  • Kekhawatiran Umur Baterai: Banyak calon pembeli khawatir mengenai kondisi baterai dan garansinya. Karena harga baterai bisa mencapai setengah dari harga mobil, performa baterai menjadi pertimbangan besar.
  • Banyaknya Model EV Baru Bermunculan: Hadirnya berbagai model baru seperti Zeekr dan Aion membuat konsumen memilih menunggu model baru ketimbang membeli unit bekas.
  • Penurunan Harga Mendadak dari Pabrikan: Sejumlah merek menurunkan harga secara drastis. Contohnya, MG 4 EV yang turun dari Rp 600 jutaan menjadi sekitar Rp 300 jutaan. Begitu juga Air EV yang dulu Rp 300 jutaan, kemudian hadir versi Lite dengan harga lebih murah, sehingga harga bekasnya ikut turun.
  • Pembiayaan Leasing yang Terbatas: Banyak lembaga pembiayaan masih ragu memberikan kredit untuk EV karena dianggap berisiko, sehingga permintaan mobil listrik bekas ikut melambat.
Terkait:   Pakai Twibbon Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, Tunjukkan Indonesiamu!

Model EV yang Tetap Stabil Harganya

Meski banyak model mengalami penurunan tajam, beberapa mobil listrik masih memiliki nilai jual yang stabil. Hyundai Ioniq 5, misalnya, tetap bertahan kuat di pasar bekas dengan harga di kisaran Rp 500 jutaan untuk model tahun terbaru.

Mengapa Mobil Hybrid Justru Laku?

Menariknya, mobil hybrid bekas tidak terkena depresiasi setajam EV murni. Nilai jualnya mirip mobil konvensional. Di mata konsumen, mobil hybrid dianggap irit, tahan lama, dan perawatannya tidak terlalu rumit.

Pertanyaan Umum Seputar Penggunaan Mobil Listrik

Berapa Lama Umur Baterai Mobil Listrik?

Umumnya, baterai mobil listrik mampu menahan 1.000 hingga 2.000 siklus pengisian. Dalam penggunaan normal, ini setara dengan umur baterai sekitar 8–15 tahun atau lebih dari 200.000 km, tergantung gaya mengemudi dan jenis baterainya.

Apakah Mobil Listrik Kecil Layak Dibeli?

Ya, mobil listrik kecil bisa menjadi pilihan tepat, terutama untuk keluarga dengan anggaran terbatas. Kelebihannya antara lain:

  • Harga beli lebih terjangkau
  • Jarak tempuh harian yang memadai
  • Kabinnya cukup untuk kebutuhan keluarga kecil

Berapa Lama Waktu Pengisian Mobil Listrik?

Pengisian cepat (DC) dengan daya sekitar 50 kW dapat mengisi baterai hingga 80% dalam 30–60 menit. Charger berdaya lebih besar—misalnya 150 kW—dapat mempersingkat waktu itu menjadi hanya 15–30 menit.

Kesimpulan

Penurunan harga mobil listrik bekas memang mencolok, tetapi pasar EV sedang berada dalam fase perkembangan. Perubahan teknologi yang cepat, banyaknya model baru, serta kekhawatiran konsumen menjadi faktor utamanya. Bagi pembeli, situasi ini bisa menjadi peluang untuk mendapatkan EV dengan harga lebih terjangkau—selama memeriksa kondisi baterai dan garansinya dengan cermat. Seiring waktu, nilai jual mobil listrik diperkirakan akan lebih stabil sehingga masa depan kendaraan listrik tetap terlihat menjanjikan.

You May Also Like

About the Author: admin oto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *